Garuda Pancasila Adalah Lambang Negara

Garuda Pancasila Adalah Lambang Negara

Arti dari jumlah bulu pada burung Garuda

Jumlah bulu melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Berikut penjelasannya.

Burung garuda mencengkeram sebuah gulungan bertuliskan moto negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Kesatuan dalam Keberagaman, meskipun berbeda, namun tetap satu".

Demikian penjelasan mengenai makna warna pada simbol Garuda Pancasila. Selamat belajar!

Makna Lambang Sila 1-5 Pancasila dalam Garuda Pancasila – Sebagai warga negara yang baik, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan pancasila. Apakah teman-teman Grameds sudah kenal baik dengan identitas bangsa kita yang satu ini? Sebagai generasi bangsa kita tentu perlu mengenal dan mengetahui lambang negara sebagai identitas bangasa agar tujuan dan cita-cita bangsa dapat tercapai.

Lambang Pancasila tentu tidak muncul begitu saja. Sebagai lambang negara Indonesia, simbol-simbol pancasila pasti memiliki sejarah dan maknanya sendiri. Lambang inilah yang kemudian menjadi identitas, harapan dan cita-cita bangsa yang perlu dimaknai oleh setiap rakyat Indonesia agar bisa mencapai tujuan yang sama untuk bangsa Indonesia. Berikut ini penjelasan tentang lambang pancasila dan nilai-nilai yang bisa dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pancasila adalah alat pemersatu bangsa yang memiliki unsur ideologi sosialisme yang religius, bukan materialistis maupun komunisme.

Secara bahasa, Pancasila berasal dari dua kata Sansekerta, yakni Panca yang artinya lima dan Sila yang artinya prinsip atau asas. Lima sila ini menjadi rumusan untuk seluruh rakyat Indonesia yang lahir dan hidup di Indonesia yang kemudian menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Pancasila juga seringkali disebut sebagai dasar dan ideologi negara dan menjadi salah satu dari empat pilar kebangsaan, yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang dijelaskan pada buku Pancasila.

Sebagai ideologi negara, pancasila tentu tidak dibentuk sembarangan dan asal-asalan. Pancasila memiliki sejarah dan perjalanan yang panjang hingga saat ini menjadi lambang sekaligus ideologi bangsa Indonesia.

Sejarah mencatat pada 18 Agustus 194, yakni tepat sehari setelah proklamasi kemerdekan Indonesia diadakanlah pertemuan untuk merumuskan dasar ideologi bangsa dan negara. Yakni Pantja Sila (Pancasila) dan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.

Pertemuan tersebut melibatkan beberapa tokoh yang mewakili Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dari tiga wakil umat islam, yakni pulau jawa dan dua wakil dari Sumatera. Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat dalam pertemuan tersebut:

Walaupun dalam proses perumusannya ada sedikit perdebatan pada sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa yang sebelumnya hanya mencantumkan Agama islam saja. Perdebatan tersebut dapat memutuskan kesepakatan bersama demi harapan dan cita-cita bersama, yakni terciptanya Indonesia Merdeka sebagai negara yang berdaulat, tenang, adil, dan makmur.

Pancasila digunakan untuk pengembangan diri serta perwujudan cita-cita sesuai dengan kaidah yang ada. Dan hal ini dibahas melalui nilai-nilai yang ada pada Pancasila dan dapat dipelajari pada buku Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.

Nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia menjadi dasar sumber filsafat pembentukan pancasila. Itulah sebabnya pancasila lah yang kelak akan menjadi ideologi pemersatu kemajemukan budaya di nusantara agar tetap menjadi satu kesatuan, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Teman-teman bisa membaca buku rekomendasi Gramedia berikut ini untuk mengetahui lebih banyak tentang apa itu pancasila dan sejarah pancasila.

Buku Pancasila karya Prof. DRS H. Achmad Fauzi DH.M.A mengulas lengkap mengenai Pancasila yang pemilihan materi dan analisis sejarah serta filsafatnya berbeda dengan buku-buku lainnya.

Buku ini sangat komprehensif untuk Grameds baca sesuai kebutuhan, misalnya para mahasiswa maupun masyarakat umum untuk menghadirkan pancasila kepada generasi bangsa.

Baca juga : Sejarah Bendera Indonesia

Makna Lambang Sila Ke-Tiga (Pohon Beringin)

Di bagian kanan atas perisai garuda ada lambang pohon beringin dengan warna hijau pada daunnya dan coklat pada batangnya memiliki makna sebagai berikut:

Makna Lambang Sila Ke-4 (Kepala Banteng)

Di bagian kiri atas perisai garuda terdapat lambang kepala banteng berwarna hitam dengan warna dasar merah yang bermakna sebagai berikut:

Arti letak warna pada bagian-bagian Garuda Pancasila

Warna yang digunakan dalam lambang Garuda Pancasila tidak asal diletakkan sebab telah ditentukan untuk diletakkan pada bagian-bagian yang ada pada Garuda Pancasila. Berikut penjelasannya.

Warna hitam menjadi warna kepala banteng yang terdapat di Lambang Garuda Pancasila. Warna ini juga digunakan untuk warna perisai tengah latar belakang bintang dan untuk mewarnai garis datar tengah perisai.

Selain itu, warna hitam juga dipakai sebagai warna tulisan untuk semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika'.

Warna merah digunakan untuk warna perisai kiri atas dan kanan bawah yang terdapat pada lambang Garuda Pancasila.

Warna hijau digunakan sebagai warna pohon beringin.

Warna putih dipakai untuk warna perisai kiri bawah dan kanan atas. Selain itu terdapat juga pada pita yang dicengkeram oleh burung garuda.

Warna kuning atau emas diletakkan sebagai warna garuda Pancasila, warna bintang, warna rantai, dan warna padi.

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat, Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Makna “Bhinneka Tunggal Ika” dalam Lambang Garuda Pancasila

Seperti yang selalu diajarkan kepada kita, kita semua tahu bahwa Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti yaitu berbeda beda tetapi tetap satu jua. Menjadi semboyan negara Indonesia tercinta. Dengan semboyan ini, semua masyarakat Indonesia tahu bahwa bangsa Indonesia satu kesatuan. Melalui Bhineka Tunggal Ika Indonesia digambarkan dan direfleksikan sebagai persatuan dan kesatuan bangsa yang bersatu dalam satu naungan yang sama yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Bhinneka” berarti beragam sedangkan “tunggal” berarti “satu” dan “ika” berarti itu. Adanya semboyan Bhineka Tunggal Ika menjadi cara untuk mempersatukan bangsa Indonesia, mempertahankan kesatuan bangsa, dan juga mengikis konflik atas adanya kepentingan pribadi ataupun kelompok dengan tujuan akhir mencapai cita-cita negara Indonesia.

Semboyan Bhineka Tunggal Ika bersumber dari bahasa sansekerta, bahasa Jawa Kuno dai kitab kakawin Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular pada masa kerajaan Majapahit abad ke-14 Masehi. Dari kitab kakawin toleransi antar agama sudah lebih dulu diajarkan terutama diantara agama Hindu-Siwa dan Buddha.

Mohammad Yamin adalah orang pertama yang mengusulkan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Menurutnya Bhineka Tunggal Ika akan menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia yang memang sudah beraneka ragam suku, budaya ras, agama dan bahkan bahasa.

Bhineka Tunggal Ika menjadi ungkapan yang mempersatukan persatuan dan kesatuan bangsa. Menjaga Indonesia untuk tetap dalam satu kesatuan dan menjadi inspirasi bagi negara lain, menjadi inspirasi bagi dunia. Sejarah Lambang Garuda Pancasila

Lambang Garuda Pancasila sendiri berawal dari inisiatif pemerintah untuk mencari pelukis yang dipercaya dapat menggambarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui sebuah lambang yang perkasa pada tahun 1947 Masehi.

Pada akhirnya burung Garuda dengan perisai yang memiliki lima kolom menjadi pilihan untuk melambangkan negeri Indonesia, dan menjadi simbol dengan sejarah yang memiliki makna filosofis tersendiri.

Proses dalam menetapkan burung Garuda menjadi lambang negara Indonesia sendiri, memakan waktu yang lumayan lama dan melalui diskusi yang cukup alot. Pada mulanya, ketika rapat Panitia perancang UUD 1945 yang dilakukan sebelum kemerdekaan tepatnya pada tanggal 13 Juli 1945, seorang pemuda bernama Parada Harahap memberikan usulan bahwa Indonesia membutuhkan Lambang Negara sebagai simbol Indonesia.

Ketika UUD 1945 sudah ditetapkan begitu juga Pancasila yang sudah ditetapkan sebagai ideologi negara, lain halnya dengan lambang negara yang belum kunjung ditetapkan. Karenanya, sebagai langkah awal pada 16 November 1945 dibentuklah Panitia Indonesia Raya untuk melakukan riset mengenai arti lambang-lambang semenjak peradaban di Indonesia hadir. Namun sayangnya, organisasi Panitia Indonesia Raya, yang menjadikan Ki Hajar Dewantara sebagai ketua ini harus menunda pekerjaannya, karena ada permasalahan.

Baca lebih lanjut : Sejarah dan Makna Bhinneka Tunggal Ika

Nilai-nilai Setiap Sila Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Garuda Pancasila adalah lambang negara Indonesia seperti dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Terdapat makna warna dan simbol Garuda Pancasila. Dikutip dari situs Kedutaan Besar Republik Indonesia, burung garuda sendiri melambangkan kekuatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara warna emas pada burung garuda melambangkan kemuliaan. Perisai di bagian tengahnya melambangkan pertahanan bangsa Indonesia.

Untuk lebih jelasnya, simak makna dari setiap warna dan simbol Garuda Pancasila berikut ini.

Makna Lambang Sila Ke-Tiga (Pohon Beringin)

Di bagian kanan atas perisai garuda ada lambang pohon beringin dengan warna hijau pada daunnya dan coklat pada batangnya memiliki makna sebagai berikut:

Anda mungkin ingin melihat